Hari sabtu, 14 Oktober 2006.
Bertemu dengan teman2 lama saya. Orang-orang yang meletakkan root sakit jiwa pada saya. Membuat saya jadi seorang yang retarded. Sedikit imbisil. Menanamkan pikiran bahwa "menjadi autis lebih baik daripada tidak menjadi autis sama sekali!" Orang2 yang pertama kali menyadarkan saya bahwa ternyata saya menderita kelainan jiwa.
Orang2 yang cukup berharga bagi saya hingga boleh menjadi yang pertama bertemu dengan "secret-treat" saya. Orang2 yang tidak pernah menghakimi betapa kelakuan saya selalu mengundang tarikan alis ke atas. Karena pada dasarnya kelakuan mereka tidak kalah imbisilnya dengan saya.
Orang-orang yang mempunyai standart kecerdasan sangat rendah, dengan saya sebagai urutan terbawah. Orang2 yang mau menangis bersama saya, menertawakan saya *setan!*, dan berteriak2 di dekat kuping saya. BIKIN BUDEG, SETAN!!!
Orang2 yang sudah bertahun2 tidak bertemu, tapi ketika akhirnya bertemu lagi, sama sekali tidak ada perubahan. Kadang2, tidak berubah adalah hal yang positif.
Orang2 yang selalu sirik kalau melihat saya keren! TERKUTUKLAH KALIAN SEMUA!!! Orang2 yang sepertinya berusaha dengan cara apapun agar saya semakin terlihat keterbelakangan.
Ah, kalian... Saya cinta kalian, sebagaimanapun TIDAK NORMAL-nya kalian.
Dan, tidak! Saya tidak lesbi. Saya jatuh cinta pada seorang pria. Pria yang sangat qualified. Pria yang bisa memenuhi 17 dari 18 daftar Hal2 Yang Harus Bisa Dilakukan Pria. Dan saya masih suka pada benda kenyal tak bertulang yang hanya ada SATU di TENGAH, dan bukannya dua benda kenyal di kanan dan di kiri.
Tapi kalau lesbinya sama Mila Jovovich *MILA JOVOVICH, YA!! BUKAN INONG!!!* sih boleh juga kayanya. :)
No comments:
Post a Comment