Wednesday, October 18, 2006

Aku mengingatnya setiap saat. Setiap detik, setiap menit, setiap jam. Aku memikirkannya.

Apakah dia memikirkanku?
"Tentu tidak!!" sebuah suara dalam kepalaku. "Buat apa dia mikirin kamu? Kaya nggak ada hal yang lebih penting untuk dia kerjakan," sambung suara itu lagi.
Ya, ya!! Aku tahu!! Nggak pelu ngasih tau sesuatu yang aku sudah tau, moron!!
"Kamu yang moron! Udah tau kok masin nanya," suara itu sewot.
Harrr...!!! Just want to make sure, i guess.
"Tolol! Sudah, ini mau kamu, jadi jalanin! Cepat lakukan ritual perebutan kewarasanmu itu!"


Memikirkan dia, tampar pipi sekali.
Mengingat namanya, tampar pipi sekali.
Tersenyum mengingat segala yang sudah dilalui bersamanya, tampar pipi dua kali.
Tertawa kecil karena lelucon yang pernah dilontarkannya, tampar pipi tiga kali.
Menangis, tampar pipi tujuh kali.
Menangis sambil menyebut namanya, tampar pipi dua belas kali.
Mengingat wajahnya, tampar pipi tiga kali.

Tidak butuh waktu satu hari untuk membuat pipi saya lebam.

No comments: