Monday, January 28, 2008

Untuk kamu yang berniat untuk berbuat curang pada pasangan kamu.

“Having affair is nothing like taking a pottery class. No. It would start out like that, and then something would happen. Someone finds out, or someone falls in love. And it ends disastrously. They always end disastrously.”

- Unfaithful -


Percayalah, dicurangi, dibohongi apalagi sama orang yang paling kamu sayang, itu sakit!

Ah, entahlah... belakangan saya merasa, mungkin selama ini saya sudah jadi orang yang terlalu jahat. Banyak menyakiti orang lain. Jadi sekarang saya sedang membayar semua kejahatan saya. Hal tergila yang sempat terlintas di pikiran saya, menelpon semua orang yang pernah saya sakiti, dan minta maaf pada mereka.

Sabtu malam, saya meraung di kamar, sendiri. Minta ampun pada siapapun yang berhak memberi ampunan. Kalau saya pernah jahat, tolong ampuni. Memohon agar menyudahi semua karma yang harus saya bayar ini. Berpikir keras, bertanya-tanya, apakah begitu sulitnya bagi mereka untuk memaafkan saya. Sumpah serapah mereka telah saya rasakan. Jadi tolong maafkanlah... Meraung agar rasa sakit ini berkurang. Agar kekuatan bertambah. Agar kewarasan dikembalikan. Agar kesakitan ini berenti.

Mungkin lebih baik tidak membiarkan siapapun terlalu dekat pada saya. Dengan begitu akan mencegah saya menyakiti orang lain, dan mencegah orang lain menyakiti saya.

Mari kita bangun tembok yang lebih tinggi, dan lebih tebal.

Saya merasa seperti akan ada pengulangan kejadian 7-8 bulan yang lalu. Akan selalu ada orang lain. Pendatang baru? Atau pemain lama? Terserah apa katanya. Orang yang pernah berbohong, apalagi lebih dari sekali, bagi mereka berbohong sekali lagi tidak ada salahnya. Seperti kata seseorang, seseorang yang berpotensi terbesar untuk melakukannya, "Kalo pernah ngelakuin sekali, untuk yang selanjutnya tu jadi lebih mudah. Bohong sekali, kemudian yang kedua jadi lebih mudah! Selingkuh sekali mungkin berat. Tapi kedua kali akan lebih mudah. Kalo ada Sekali, pasti akan ada Kedua. Lalu akan ada Ketiga dan Keempat. Begitu seterusnya." Mungkin memang, sebuah pernyataan akan jadi lebih akurat kalau dikeluarkan dari mulut orang yang pernah melakukannya. Ia akan terus mencari yang lebih baik, dan mendapatkannya. Ahhh... Mungkin memang karena saya tidak pernah jadi cukup baik. Tidak cukup pintar. Tidak cukup cantik. Mungkin keberadaan saya membuatnya malu. Saya memang dilahirkan seperti ini. Tidak bisa berharap lebih. Tidak bisa menjadi lebih. Lagipula, mengapa harus melepaskan saya kalau bisa menjadikan saya sebagai ban cadangan?

Ah.. sungguh brilian!

Monday, January 21, 2008

Sudah dua minggu, perempuan itu ada dalam mimpiku. Apa yang dia lakukan disana? Di dunia paling pribadi yang seharusnya hanya milikku. Yang seharusnya hanya ada aku dan orang2 yang aku ijinkan untuk memasukinya? Dan dia ada di sana berturut2, 14 malam?

Setiap malam adalah mimpi buruk. Kalau tidak ingat besok aku harus ada dikantor jam 8 pagi, aku lebih memilih marlboro light dan koleksi mp3ku.

2 minggu bukan suatu hal yang biasa. adakah ini sebuah pertanda? Bahwa kaupun tak pernah melepasnya, seperti kau tak pernah melepasku? Hanya bedanya, ada cinta untuknya.

jangan paksa aku terus hidup dalam bayang2 orang yang bahkan tak aku kenal. jangan paksa aku! apa kesakitanku belum cukup? haruskah aku dipakukan terbalik dengan kepala di bawah? di lebur dalam minyak panas, di tarik ke 4 penjuru mata angin? Haruskah aku jadi martir?

Karena martir cinta, tidak terdengar hebat sama sekali!

dimana ada kamu, aku melihat ada dia. tidak secara fisik, tapi bayangan yang selalu menyelubungimu. semua kenangan2 nyata yang sepertinya tidak ingin kau hapus. Bahkan sepertinya kau lebih memilih hidup dengan kenangan itu daripada dengan kenyataan. denganku.

Hidup ini pilihan, dear. Kalau kau lebih memilih hidup dalam kenanganmu, yang bahkan tak ada bagus2nya itu, maka tinggalah di sana. Tapi jangan bawa aku bersamamu. Karena aku tidak mau hidup dalam bayangan kenangan siapapun! Apalagi kenangan yang semenyakitkan itu. Jangan paksa aku. Jangan paksa aku mengingat semua itu. Lukanya belum sembuh, kasih. Entah kapan akan sembuh. Apakah bisa sembuh?

Sekarang ijinkan aku mengatakan apa yang daritadi ada di pikiranku.

TAIK AH!!!!

Tuesday, January 15, 2008

Umur sudah hampir menginjak kepala tiga. Mulai lebih banyak pertanyaan tentang pernikahan saya terima.

Dari teman-teman yang sudah menikah, dan kemudian merasa bahwa mereka sudah terperangkap, tertipu oleh propaganda indahnya hidup berkomitmen hanya dengan satu orang. Makan sayur asem yang sama setiap hari. Tapi entah mengapa, mereka getol sekali memanas-manasi saya untuk segera menyusul, terjun ke perangkap yang sama. Memang, orang kalau lagi susah, pinginnya sama. Semakin banyak yang ikutan susah, kesusahan itu sendiri akan jadi lebih ringan.

Dari om-om yang sibuk memelihara gundik di setiap pelabuhan yang pernah mereka singgahi, di Seluruh Dunia. Juga dari tante-tante yang sibuk menangis tiap malam dan berusaha terlihat lebih cantik dari gundik-gundik suami mereka yang tersebar di setiap pelabuhan di Seluruh Dunia, di pagi harinya. Gimana sih tante, om.. mbok kalo mau nyuruh orang kawin tu kasihlah contoh yang bener dulu.

Entah kenapa, tapi sepertinya saya mulai menjadi seorang marriage-phobic. More than ever! Buat saya, perkawinan bukan project coba-coba. Kalo gagal sekali, ya coba lagi dan lagi dan lagi. Ah, jadi seperti artis saja. Saya ingin membuat perkawinan saya tetap low profile dan down to earth. Sekali untuk selamanya. Till death do us apart. Tapi sepertinya hal itu hampir tidak mungkin.

Beberapa hari belakangan mulai kembali merajin chating-chating ga penting dengan mantan partner incest. Salah satu orang yang paling berkesan, sekaligus paling ajaib buat saya. Beberapa kali membicarakan tentang lembaga yang seharusnya bonding for lifetime ini. Mungkin lebih tepatnya, saya berguru pada beliau. Bertukar pikiran membicarakan hal sepenting ini dengan cara paling nggak penting. Berbicara tentang apakah seharusnya menikah atas dasar cinta atau logika.

Dan akhirnya, saya sampai pada kesimpulan bahwa menikah, baik dengan dasar logika atau cinta adalah sama tololnya dengan mencoba menjilat titit sendiri. Mari kita bahas.

Pernikahan yang didasari Logika: Ketika logika bisa bicara itu menunjukkan bahwa hati tidak terlalu berperan di sini. Menikah hanya atas nama prokreasi. Beranak cucu dan bertambah banyak. Atau menikah atas nama "Menyenangkan-Hati-Orang-Tua". Tindakan mulia cenderung tolol yang mungkin akan dirasakan akibatnya nanti setelah usia ke 6 pernikahan. Atau menikah hanya karena, yah mau ngapain lagi? Kerja udah. Mapan udah.. ya njur terus nikah ajalah... Oh tidak, Pakcik. Menikah tidak semudah membalik kolor bapak. (Setidaknya menurut saya. Orang yang belum pernah menikah. Entah akan ataupun tidak.)
Nah, apa kelemahan dari menikah karena logika? Segala sesuatu dipatok dengan logika. Tidak ada perasaan disana. Tidak ada cinta. Jadi segala masalah harus diselesaikan dengan logika. Tapi bahkan logika manusiapun terbatas. Bila kemudian masalah yang tidak lagi bisa dipecahkan dengan logika muncul, lalu apa? Di sinilah diperlukannya Cinta. Cinta bisa menjadi kekuatan yang mendasari segala logika itu. Cinta akan tetap menjadi dasar yang kuat, walaupun logika sudah tidak bisa lagi berjalan. Belum lagi, kalau suatu saat, setelah 5 atau 6 tahun perkawinan, kejenuhan mulai muncul. Kebosanan mulai meraja-lela. Salah satu dari pasangan ini bertemu seseorang yang ternyata bisa memunculkan sparkling2 dan debar2 rasa cinta, lalu apa yang terjadi? Perselingkuhan. Logika, tidak logika, tetep aja sakit.

Pernikahan yang didasari Cinta, tanpa (atau sedikit sekali) Logika : Jelas, kemungkinan tersakiti lebih besar. Makan ati. Kecuali keduanya sama2 cinta, dengan kadar yang tidak jauh berbeda, dan sama2 menjunjung loyalitas. Tapi kalau tidak, makas siap2 bunuh diri, Jendral! Bukan hanya pernikahan dengan logika saja yang memungkinkan salah satu dari pasangan itu selingkuh. Cinta sih cinta... tapi kalau ada yang goyangannya lebih dasyat? Kenapa ditolak. Ingat! Kita hidup di alam nyata. Para oportunis masih berkeliaran di alam ini. Belum lagi, pernikahan karena cinta, tanpa (atau sedikit sekali) logika, itu berarti segala sesuatu di dasari oleh perasaan. Emosi lebih banyak bermain di sana. Idealisme lebih mendominasi. Dan itu berarti juga ada Ego dengan porsi yang sangat besar. Ntar ribut sedikit, bukannya dibicarakan malah kabur lagi? Bukan solusi yang tepat, saudara2. Apalagi, percayalah! Sparkle2 itu bisa hilang. Bahkan dalam waktu yang sangat singkat. Kecuali keduanya sama2 bisa menjaganya tetap stabil. Which is almost imposible.

Saya percaya, dalam sebuah hubungan, tidak ada perasaan saling mencintai yang berbanding sama. Pasti ada yang lebih besar dan lebih kecil. Lebih dalam, lebih cetek. Tapi semua itu bisa di kompromikan dengan takaran yang tepat. Sampai di titik mana tingkat toleransinya. Kalau semuanya masuk dalam titik toleransi masing2, ya ndak masalah. Jalani aja toh? Nah kalau tidak? Yang satu cinta mampus dan makan ati, sementara satunya lagi di atas angin asik2an mengumbar ego.

Pernikahan yang ideal (paling tidak menurut saya) : Adalah pernikahan dengan kombinasi logika dan cinta yang tepat. Cinta yang cukup untuk menjadi dasar kekuatan pribadi masing2 untuk saling menjaga, menghormati, dalam kaya maupun miskin, dalam sehat atau sakit, sampai maut memisahkan. Cinta yang cukup untuk membuat semua pihak saling setia. Juga harus ada logika. Sehingga segala kuputusan dibuat dengan kepala dingin. Tidak terlalu banyak emosi dan ego yang terlibat. Bukankah lebih enak kalau bisa berbicara dan berdikusi dengan pasangan daripada sekedar ribut dan marah2an? Nyapek2in. Pernikahan seperti ini adalah pernikahan yang ideal. Tapi ingat, Jendral! Kita bukan hidup di dunia dengan Idealisme sebagai penguasa. Kita hidup di dunia yang dicengkeram oleh cakar Realita! And reality bites like a stupid blonde bitch! Tidak banyak pasangan yang memiliki kemewahan seperti ini. Jadi kalau kamu salah satu pasangan yang memiliki pernikahan yang ideal seperti ini, bersyukurlah. Bersyukurlah dan doakan agar saya bisa mengikuti jejak kalian. Hahahaha... God does love Sarcasm!

Mungkin hampir tidak mungkin saya memiliki hubungan seperti ini. Mengingat history dari hubungan percintaan saya yang bahkan lebih semrawut dari sinetron Tersanjung yang sampai seri 12 itu! Boleh dibilang saya sudah menyerah mengejar idealisme pernikahan ini. Sudah tidak lagi membayangkan saya akan berjalan di altar mengenakan gaun putih dengan buket bunga Lily di tangan kiri dan tangan kanan saya menggamit lengan Ayah saya. Masa2 penuh mimpi itu sudah lewat, Kamerad! Sekarang saatnya terkurung dalam realita.

Akhirnya saya memutuskan, kalau saya tidak bisa mendapatkan pernikahan ideal seperti yang saya sebutkan di atas, maka lebih baik tidak menikah sama sekali!

Mungkin bahkan itu adalah keputusan paling logic yang bisa saya ambil. Hahahaha...

Monday, January 07, 2008

From: callmeeve@xxx.com
Sent: Monday, January 07, 2008 10:08 AM
To: bubba@yyy.com
Subject: news!

So… I finally kissed him!!!!

Rgrds
E

________________________________________

From: bubba@yyy.com
Sent: Monday, January 07, 2008 10:46 AM
To: callmeeve@xxx.com
Subject: Re: news!


did you? wow ! congratulations!!
I think it is deserved a celebration hohoho...

regards,
B

________________________________________

From: callmeeve@xxx.com
Sent: Monday, January 07, 2008 10:46 AM
To: bubba@yyy.com
Subject: RE: news!


Tapi gue ga bisa ngerasainnya, boo  Thanks to Hard Specialnya hardrock yang gue minum 2 gelas langsung hampir tumbang!!!! KAMPRET KAMPRET!!! Gue ga nyadar nyiumnya! Dan ga bener2 bisa ngerasain… pas bangun paginya gue malah mikir.. jangan2 semalem itu cuman ngimpi. Ga yakin bener2 kejadian. Trus gue nanya ama dia… “did I kiss you last nite?” dan dia bilang iya sambil senyam senyum tersipu2 gitu. Gue langsung blushing. Dan dalam hati mikir “ANJRIT ANJRIT KOK GUE GA BRASA APA2!!!???”

Bubba, knapa sih bukan dia yang nyium gue duluan? Yeah yeah I know that he doesn’t love me and all… maksud gue… kan gue udah obvious banget pengen di cium gitu, secara dia baca tulisan gue di blog gitu (dia ga pernah bahas ini sih, tapi biasanya dia selalu baca blog gue). Tapi dia ga juga make a move. Maybe because the don’t-love-me thing kali yah. I mean… gue juga pasti males nyium orang yang gue ga cinta.

Bok!!! Jangan2 dia jijik ciuman ama gue?!?!?!!??!? Oh my god! Its so depressing!
What a girl gotta do to get some kiss?!?!!?!? Fuck i'm so desperately pathetic!

Rgrds
E

________________________________________


From: bubba@yyy.com
Sent: Monday, January 07, 2008 11:07 AM
To: eve@xxx.com
Subject: RE: news!


mungkin dia sama segennya sama elo kalo bow. ciuman kan gak gampang. apalagi buat cowo. kalo ngeliat gelagatnya sih nek, kayaknya tu cowo udah jatuh cinta ama elo deh dari kapan tau. soalnya kalo engga, pasti udah pindah kelain hati... hehehe.
dont get me wrong bu, rata rata cowo itu bosenan. ama lo udah brapa lama sih? udah lama kan, koq ga ganti ganti? hayo.

nah, sekarang coba deh inget inget. kalo lo susah dia mau 'berkorban' buat nolong elo gak? kalo gak cinta sih boro boro dibantu, urus masing masing lah...

kalo emang bener demikian, waduh, berarti egonya besar sekali, sampe bisa bilang tidak cinta denganmuh.
itu adalah penipuan terhadap diri sendiri, melanggar KUHAP hehehe

YM lo kmana sih?

Rgds,
B

________________________________________

From: callmeeve@xxx.com
Sent: Monday, January 07, 2008 11:40 AM
To: bubba@yyy.com
Subject: RE: news!

Bok… bukannya ga ganti2. Ama gue sih udah 1 ½ taon. Tapi kan ada pere lain juga bow. Dia bener2 cuman ama gue tuh baru kira2 6 bulanan inilah. Ditinggalin ga mau. itulah gue bingung. Semua tanda2nya dia kayanya suka ama gue. Kemaren aja dia kan cuti tuh. Nah gue kan ngantor. Tiap pagi dia rela2 aja tuh bangun pagi2 buat nganter gue ngantor, trus pulang lagi. Trus malemnya jemput gue lagi. Dia mau2 aja terkurung di rumah kk gue barengan ama keluarga gue selama 3 hari berturut2 walopun agak sambil canggung2. Kalo ngomongin Bantu sih banyak dia berkorban untuk Bantu gue. Mungkin aja kan he's just returning my favor. Gue beberapa kali Bantu dia juga. Dia bilang ga cinta ama gue. Katanya perasaannya ga sampe situ. Katanya dia ga punya keinginan menggebu2 untuk terus2an ketemu gue. Dia bilang ga ada sparkling2nya ama gue. Ga seperti yang dia rasain ama mantannya dulu atau cewe yang dia suka pas dia juga udah sama gue. Sakit ga tuh dengernya? Tapi dia juga ga mo gue tinggalin. Dan gue yang mikir mau sampe kapan kaya gini terus. Duuuhhh pengen bunuh diri deh.

Mana YM ga bisa, browsing ga bisa. Cuman bisa email doang lagi. Ble’e banget dah! Padahal gue pengen posting blog. Pengen ngobrol2. getting out of my system. Halah halah… ga bersahabat banget dah koneksi gue.

Rgrds
E

________________________________________

From: bubba@yyy.com
Sent: Monday, January 07, 2008 2:40 PM
To: callmeeve@xxx.com
Subject: RE: news!

kalo bisa email bukannya bisa browsing sama YM? kan salurannya sama...

When he told you that you kissed him, dia blush juga ga? mungkin ada sparkle2 kecil gitu... hahaha ngarep.
Dia dont mind ga kalo lo pacaran lagi sama laki lain? coba aja bo, kalo dia marah2 ga jelas ya brarti tu orang emang cinta ama elo tapi gak mau ngaku, entah apapun alasannya.

Kalo di kasus gue nih ye.. ni cuman kasus loh, gak bisa digeneralisir. gue kawin kaga pake cinta cintaan. ga ada sparkle whatsoever. kenapa gue kawin, karena gue yakin bener gw ga bisa hidup tanpa bini gue. melenceng gak karuan kemana. ketergantungan total gitu... yang kedua gue ngerasa kalo ama bini itu comfortable, seperti gue comfortable ngobrol ama elu tapi dalam skala yg lebih gede, kalo cuma sparkle2 aja sih gue yakin akan pudar.

skarang kita liat, kalo lo nekat kawin juga kayak gue; resikonya adalah suatu saat laki lo bisa -- kemungkinan, bukan sesuatu yang pasti -- bisa jatuh cinta lagi sama cewe yang bikin dia sparkle. thats a rule that you must obey. seperti gravitasi bumi. kalo lo gak mau, lo harus cari lagi laki2 lain, ya resikonya adalah lo musti bener2 tinggalin laki2 ini. no matter what. pindah kota kek, ganti nama kek.
kalo ngga gitu, ya lo akan end up in his arms again. karena lo bedua udah comfort each other. butuh kerja keras untuk bisa keluar dari comfort zone seseorang bukan?

skarang kita liat lagi deadlinenya.. apa perlu sih lo ambil langkah ini? gue bilang sih ya perlu, tapi ngga sekarang hahaha... nanti aja umur 30. kenapa 30? soalnya udah kepala tiga bo.

saat saat kayak sekarang ini di posisi lo adalah dambaan kaum wanita yang udah pada beranak... coba bayangin, punya duit sendiri, double income pula. ke hardrock tinggal stater, mau mabok tinggal order, ml tinggal mlorotin celana, beres kan? so, seneng-seneng aja dulu. jangan bilang bosen buru buru, atau pingin settle down segera. that's something like... aduh gue pengen mati nih, cari tukang tulis warisan dimana ya? something yang, kalo lo di posisi gue, lo bakalan challenge habis habisan. beda ceritanya kalo umur lo udah 35, baru gue akan bilang... "c'mon lah eve, I think you have enough fun so far, settle down!"

gitchu...

Rgds,
B

________________________________________

From: callmeeve@xxx.com
Sent: Monday, January 07, 2008 3:08 PM
To: bubba@yyy.com
Subject: RE: news!

Kalo di kasus gue nih ye.. ni cuman kasus loh, gak bisa digeneralisir. gue kawin kaga pake cinta cintaan. ga ada sparkle whatsoever. kenapa gue kawin, karena gue yakin bener gw ga bisa hidup tanpa bini gue. melenceng gak karuan kemana. ketergantungan total gitu... yang kedua gue ngerasa kalo ama bini itu comfortable, seperti gue comfortable ngobrol ama elu tapi dalam skala yg lebih gede, kalo cuma sparkle2 aja sih gue yakin akan pudar. <--- Ini sama banget ama dia nih! Mungkin dia juga ngerasa kaya gitu! Dia juga bilang exactly like those things above. Tapi itu nggak cukup buat gue. Gue butuh orang yang cinta ama gue. Kalo memang dia ga cinta, then let me go. Someone else is gonna love me! Don’t waste my time as much as I don’t want to waste his.

skarang kita liat, kalo lo nekat kawin juga kayak gue; resikonya adalah suatu saat laki lo bisa -- kemungkinan, bukan sesuatu yang pasti -- bisa jatuh cinta lagi sama cewe yang bikin dia sparkle. thats a rule that you must obey. <--- Nggak mau menyerah dengan keadaan seperti ini. Atau lebih tepatnya, gue ga mau terperangkap dalam keadaan seperti itu! And to be honest, thats why gue mau ninggalin dia. FUCK Settling down! Gue ga mau sakit ati aja. Apalagi kalo saat itu udah terlambat untuk mundur ato puter balik!

so, seneng-seneng aja dulu. jangan bilang bosen buru buru, atau pingin settle down segera. <--- Setelah dipikir2, yes, fuck with those settling down bullshits! Bukan settling down yang gue pikirin. Toh gue ga minta dia kawinin gue buru2 kok. Gue cuman mau kejelasan. Mau rasa aman. Securitas. Ngerasa pasti. Gue cuman ga mau di sakitin lagi, bo. Gue ga mau ntar di tengah jalan dia bisa ama cewe lain lagi. Sumpah itu hal yang paling nyakitin buat gue. Gue sih masih mending ditampar ama laki gue deh. Soalnya gue bisa nonjok balik kalo maenan fisik. Dan kalo dia ngelukain gue secara fisik, ada bekas lukanya. Bisa gue duitin. Tapi kalo dia sampe ama cewe laen, gue ga mo liat! Gue ga mau masih ada di situ. Gue ga mau lagi berurusan ama dia.

In fact, kalo sekarang gue ngerasa ga secure ama dia. Gue ngerasa sedih. Gue ngerasa sakit. Gue ngerasa sangat aware, saat dia meluk gue padahal dia ga cinta sama gue (trust me that hurts! Much!) yang jadi kekuatan gue cuman… bahwa ini seharusnya ga lama lagi. Ini akan segera berakhir. Soon, gue ga akan lagi berurusan dengan dia, dengan segala insecurity ini, dengan segala kesakitan dan kebingungan ini. Soon.. gue akan ninggalin semua ini, and being alone, with my self.

Ah, now am babbling.

Dan itu menjawab ttg ini kan --> resikonya adalah lo musti bener2 tinggalin laki2 ini. no matter what. pindah kota kek, ganti nama kek. kalo ngga gitu, ya lo akan end up in his arms again. karena lo bedua udah comfort each other. butuh kerja keras untuk bisa keluar dari comfort zone seseorang bukan? <-- Sumpah gue akan coba sgala cara. Dan yes, gue bahkan udah mikirin untuk pindah kota, ganti no hp, pindah kerjaan dan bahkan GANTI NAMA!

Gue bahkan udah mikirin untuk pindah Negara, for god’s sake! Mungkin gue kurang kuat aja kali yah, bo? Menurut lo... Gue childish ga sih kalo kabur begitu aja dari dia tanpa ngasih pemberitahuan?


Rgrds
E

________________________________________


"This message is intended only for the ordinary use by the person to whom it is addressed and may contain information that is confidential and privileged under applicable laws, or otherwise protected by work product immunity or other legal rules. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any use, review or disclosure or copying or forwarding of this message and information it contains is prohibited. If you have received this message in error, please notify the sender by reply e-mail and then delete it from your system. Thank you."

____________________________________________________________________________
CONFIDENTIALITY NOTICE
This message (including any attachments) contains information that may be confidential. Unless you are the intended recipient (or authorized to receive for the intended recipient), you may not read, print, retain, use, copy, distribute or disclose to anyone the message or any information contained in the message. If you have received the message in error, please advise the sender by reply e-mail, and destroy all copies of the original message (including any attachments).