Monday, October 23, 2006

Bangkok. Terapi yang lebih baik daripada shrink di manapun. Anda merasa depresi, stress dan tidak bahagia? Grab yer passport and fly to bangkok. Terapi belanjanya akan memuaskan anda!

Hari ini ke pratunam. Semacam pasar baru di jakarta. Semacam mangga dua atau apapunlah. Belanja segala macam baju, sepatu dan tas. Oh mi god. Saya berjanji akan jadi lebih feminin hanya karena menemukan satu sepatu berhak 7 senti yang Oh-Sungguh-Sangat-Sexy. Membuat kaki saya lebih jenjang. Untuk sementara vans dan converse diistirahatkan dulu.

Sebenarnya bukan pengalaman yang paling membahagiakan, mengingat beberapa kali saya menerima perlakuan yang sangat-sangat diskriminatif.

Ok, saya berjalan ke salah satu kios baju yang ada di sana. Baru melangkah satu step masuk ke dalam kios itu, langsung bertemu si mbak-mbak pramuniaga.
Saya : Helloo....*sambil berharap si mbak2 bisa berbahasa inggris*
Mbak2 : (Melihat saya dari atas ke bawah dengan pandangan takjub)
Saya : (Tersenyum tolol, serta bersiap untuk mulai browsing)
Mbak2 : No, no, no... we dont have size for you!
Saya : (Nganga saja!!!)

Ya, diskriminasi ukuran baju! Shit! Memangnya saya sebesar itu? Memangnya saya berukuran sama dengan mastodon? Orang mau belanja baju aja kok susah. At least lemme browse for a lil while larr... This is no good for my self confidence. Damn! :(

Selain itu masih ada lagi perlakuan diskriminatif yang saya terima. Perhatikan penampilan saya: Celana 3/4, sendal jepit converse, tas slempang Canon yang hanya muat passport dan kamera saya, tshirt hitam. Not too gembel sebenarnya, menurut saya. Tapi waktu saya masuk ke dalam sebuah kios baju yang lain, yang berisi beberapa orang bule yang juga sedang browsing around,
Saya : (Melangkah dengan seanggun yang diijinkan oleh sendal converse saya) Hello...
Mbak2 : (Melihat dengan pandangan sinis dari atas ke bawah, sedikit meragukan penampilan saya)
Saya : Do you have anything my size? And i'd really like if its black or anything dark.
Mbak2: (Melirik dan *believe me* mencibir sinis) No! You cant try anything here. You Nothing fit you. (Kembali melayani si bule dengan size badan 2 kali saya, sedang mencoba asimetric gown)
Saya : (Nganga juga! Sedikit melotot kali ini.) Anjing! Emangnya gue ga mampu beli baju di sini? Sekalian aja gue beli gaya lo! Gaya lo, tampang lo yang kaya ulekan sambel dan otak lo. Terus gue pretelin, gue jual per spare part dengan harga discount 90%. Kalau ada yang mau beli, tu orang gue kasih bonus rumah di simprug. Setan! *dalam hati tentu saja. Soalnya ngomel2 dalam bhs inggris membutuhkan effort yang lebih besar, dengan resiko si mbak2 itu juga nggak ngerti apa yang saya omongin*

:D

Anyway, kejadian seperti itu nggak banyak saya dapatkan sih tapinya. Mostly orang Thailand sangat2 ramah, sangat2 mau membantu kalau saya sedang mencari apapun. Nggak keberatan dengan gaya Tawar-kaya-di-glodok saya. Setengah harga nawarnya! Hahaha...

Tapi beneran, kalau mau belanja baju, go to Pratunam, dan kamu akan terpuaskan. Dengan hanya Rp.250rb, kamu bisa mendapatkan banyak sekali plastik blanjaan yang memenuhi tangan kanan dan kiri kamu.

Hal yang saya nanti2kan, going to THE lady boy show. Pasti seru banget. :)

La Khon... (good bye in thailand. I have to ask the barista for this word. :D Khap kun kha, miss barista.) :-h

No comments: