Wednesday, December 22, 2004

Sungguh ini aneh. Ternyata seharian ini saya ngga mikirin kamu sama sekali. Setelah ratapan bodoh yang membuat saya semakin terlihat seperti idiot semalam, yang merusak semuanya, ternyata sekarang saya ngerasa semuanya ngga seberat yang saya rasakan kemarin. Ahh... betapa bodohnya saya taking back semua yang udah saya ucapkan. Dan ternyata, sekarang, tanpa mikirin tentang kamu sama sekali, saya malah memikirkan betapa menyesalnya saya taking back semua yang udah saya omongin ke kamu.

Ngga habis pikir! Apa yang membuat saya begitu bodoh, begitu tolol, begitu naive, begitu ngga murahannya menjilat kembali semuanya. Berpikir bahwa ini semua bukan sebuah permainan. Off course this is a game! Semua dalam hidup itu adalah permainan. Karena hidup itu sendiri permainan. Hidup itu adalah peperangan. Semuanya tentang siapa yang kalah dan siapa yang menang. Dan bodohnya saya mengakui bahwa saya kalah!

Ok! Saya memang kalah! Tapi bukan berarti saya juga harus menyerah diinjak2 seperti sapi tua bodoh yang sudah ngga ada gunanya lagi.

Hey... bahkan sampai sekarangpun saya ngga tau apa yang saya rasakan. Kamu tanya apakah saya sayang sama kamu? Well... honestly saya ngga tau apakah saya sayang ama kamu. Yang saya rasakan bukan sayang seperti itu. Ngga jelas apa yang sekarang bersarang dalam diri saya. Cinta? Apalagi cinta! Ini bener2 aneh. Mungkin saya cuma butuh seseorang dan kebetulan kamu yang ada di dekat saya sekarang. Mungkin terbiasa... Ya!!! Mungkin saya hanya terbiasa dengan keberadaan kamu di dekat saya. Itu saja!

Saya ngga bisa untuk ngga mengakui bahwa kebersamaan saya ama kamu itu indah. Indah! But doesn't feel right. Selalu ada pemikiran2 negative yang akhirnya membuat saya ngga aman. Well... if we really have something here, saya rasa saya ngga akan ngerasa insecure kan? Jadi, apa yang mau saya pertahankan? Toh dari awal kita memang ngga pernah punya apa2!

Yap! Tulisan saya ini mungkin penuh dengan emosi. Penuh dengan kemarahan. Karena saya marah!!! Marah pada diri sendiri! Marah karena saya selalu menerima semua perlakuan kamu tanpa ada pertanyaan sama sekali. Menerima semua ke tidak seimbangan ini. Kamu datang dan pergi sesuka kamu, dan saya selalu ada kapanpun kamu butuh saya. Saya ngga bisa lagi menerima semua ketololan ini.

Hmm... Sepertinya akan lebih baik kalau saya kembali ke the-old-me! Ya... saya yang dingin, tanpa perasaan, no more blushing! Tanpa hati! Hanya otak! No more nice ME!!

Kita sama2 object! Kamu object saya, dan saya object kamu. Jadi sebatas itu sajalah yang bisa saya berikan. Mungkin memang lebih aman kalau saya jadi manusia batu! Dan kamupun mungkin akan merasa lebih aman that way!

Ah sudahlah. Saya capek! Saya kehabisan energi. Saya kehabisan tenaga.

So... lets Fuck and Forget!!!!

No comments: