Wednesday, December 15, 2004

Akhirnya saya tau apa sebenernya yang saya mau. Apa yang saya rasain. Semuanya jadi jelas sekarang.

Harga diri saya terluka!

Saya selalu merasa bahwa ini semua permainan. Saya selalu merasa bahwa ini semua adalah masalah kalah dan menang.

Dan ego saya ngga mengijinkan saya untuk kalah.

Saya selalu merasa bahwa ini adalah perang. Dan saya harus selalu di pusingkan dengan strategi selanjutnya yang harus saya ambil untuk menang.

Saya merasa semua kata sayang, semua kata kangen, semua kata candu adalah manuver berikutnya yang harus di waspadai.

Saya merasa semua sentuhan, semua belaian, semua pelukan, semua kecupan, semua sapuan lidah, semua gerakan naik turun adalah senjata untuk menjatuhkan lawan.

Saya merasa terancam.
Saya merasa ngga aman.

Ego saya terdesak.

Karena ini semua mulai terasa lebih tulus.

Kenapa ini ngga bisa jadi tulus?
Kenapa ini harus menjadi permainan?
Kenapa ini harus selalu menjadi masalah kalah dan menang?
Kenapa ini harus selalu menjadi perang?
Kenapa harus ada strategi?
Kenapa harus ada manuver?
Kenapa harus ada senjata?
Kenapa harus menjatuhkan lawan?

Kenapa semua kata sayang, semua kata kangen, semua kata candu ngga bisa terucap hanya karena sayang, kangen dan candu?

Kenapa semua sentuhan, semua belaian, semua pelukan, semua kecupan, semua sapuan lidah, semua gerakan naik turun ngga terjadi karena kita menikmati tenggelam di dalamnya?


Ini bukan permainan!
Kenapa kamu membuat ini jadi seolah2 permainan?
Kamu melukai ego saya.
Kamu membuat saya mengakhiri semua ini.


No comments: