About the Layout. Sebenernya ini layout lama. Mungkin bahkan ini layout pertama kali saya bikin blog ini. Tapi entah kenapa saya tetep suka. Simple and peaceful kesannya. Jadi yah, bisa dibilang CLBK. Hahahaha...
Sudah hampir seminggu ini saya disibukan degan pindahan kantor ke sana kemari. Nggak sempet update blog, nggak sempet blogwalking, chating juga antara ada dan tiada. Intinya, project baru, kesibukan baru juga kestressan baru pastinya.
Belakangan saya mendapat pertanyaan yang sama dari beberapa orang berbeda. "Lo tu orangnya gelap banget sih?", "Lo seharusnya bisa lebih cheerful (semacam sebutan untuk vagina di majalah lifestyle?)", "What happened to you, dear? Lo kok belakangan kayanya desperate banget, mellow aja?", "Lo seharusnya bisa lebih positif melihat hidup ini. Nggak segitu skeptisnya" dan masih banyak lagi.
And can you blame me for being skeptical in this crappy so called "Real Life"? Dunia dimana Hukum Rimba berlaku. Siapa cepat, dia dapat. Eat, or be eaten! Dunia dimana hal2 buruk lebih banyak terjadi. Dunia dimana "Hope is just a fancy word for Disappointment" is not just a phrase. Saya harus harus membiasakan diri dengan segala kekecewaan yang mungkin akan menimpa saya. Harus selalu well prepared, supaya kalau jatuh nggak sakit2 amat.
"Nggak selalu hal buruk yang terjadi ama kamu kan? Justru dengan pikiran negatif kaya gitu, justru hal2 negatif yang akan mendatangi kamu," kata seseorang.
Dan saya menjawab, "Honey, untuk hal2 yang bagus, untuk hal2 yang membahagiakan, gue nggak perlu well prepared. Kalo seneng2 mah ya nikmatin aja. tapi kalo hal2 buruk? Hal2 yang menyakitkan? Kalo ga bener2 ada persiapan mental, bisa bunuh diri lo! Dunia ini kejam, Jendral!"
Analoginya seperti ini. Yang paling simple yang pernah saya lontarkan adalah "Memanjat Pohon". Saat memanjat pohon, kamu akan mempelajari pohon itu terlebih dahulu. Melihat apakah ranting2 dan dahan2nya kuat. Jalan mana yang paling mudah diambil untuk sampai ke puncak pohon. Setelah itu mulai memanjat. Lalu rasa2kan, apakah dahannya licin? Say, worst casenya, kamu jatuh dari pohon sebelum sampe ke puncak, kira2 gimana memposisikan tubuh supaya saat menghempas tanah, bagian2 vital tidak terhempas keras. Meminimalis luka tubuh. Mengurangi kemungkinan cedera dan patah tulang. Pikirkan skenario paling buruk, hingga kalau justru skenario itulah yang terjadi, kamu udah siap. Tau apa yang harus kamu lakukan. Nggak cuman ngengkleng *dear bubba, apa basa indonesanya ngengkleng?* ga jelas kaya sapi ompong, lalu bunuh diri. Orang yang positive akan bertanya "mungkin aja yang negative ga akan terjadi dan justru yang positive yang terjadi kan, eve?" Dan saya akan jawab, "Yah, kalo yang positive yang kejadian, say misalnya dalam kasus manjat pohon ini, kamu berhasil sampe atas, ya nikmatin aja. Ga perlu prepare2 segala macem tokai kucing kan? Tinggal lakuin aja apa yang mau lo lakuin diatas sana."
So, me being negative, ada alasannya. Bukan berarti saya adalah mahluk pemuram durja yang ga tau diuntung. Saya hanya ga mau jatuh, terhempas, patah tulang, lalu mati! Saya lebih pintar daripada itu!
Besides, saya negative, itu kan kamu liat di blog ini saja. Bukankah itulah gunanya blog? Untuk menyalurkan segala negatifitas supaya nggak tertahan di dalam, membuncah lalu meledak? Saya tetap perlu penyaluran. Dan mengapa isi blog saya semuanya negatif? karena saya hanya menulis waktu yang saya rasakan sedang negatif.
Anyway, ojek jemputan saya sudah menunggu di bawah. Jadi saya harus pulang.
Oh ya, kalau kamu suka backsound template ini, judulnya Answer dari Sarah Mclachlan.
No comments:
Post a Comment