Dua Kutub
6. Setelah menerima gaji, apakah hal pertama yang terlintas di pikiran anda?
a. Backless biru di toko kemarin akan segera jadi milik saya.
b. Tidak ada yang saya perlukan, jadi uang ini lebih baik tetap dalam rekening saya.
c. Saya harus segera mencoba daging bison panggang di cafe yang kemarin di rekomendasikan oleh seorang teman.
Backless biru? Yeah.. aku pasti akan terlihat seperti sapi tolol dengan backless biru yang manapun itu. Dan jelas uang gaji tidak boleh tetap berada dalam rekening. Buat apa susah-susah kerja kalau ternyata tidak bisa menikmati hasilnya? Tapi daging bison panggang? Hmm... cafe mana yang menyajikan daging bison panggang? Aku membalik-balik halaman majalah ini mencari informasi lebih lanjut tentang bison panggang. Sial!! Tidak ada sedikitpun informasi tentang bison panggang. Dan karena aku tidak punya seorang temanpun yang bisa memberiku informasi tentang bison baik yang panggang ataupun tidak, berarti sepertinya aku memang harus menelpon ke redaksi majalah ini dan menanyakannya.
10. Apa hal terakhir yang anda lakukan sebelum tidur?
a. Berendam air hangat setelah melakukan 25 kali sit-up.
b. Memeriksa sekali lagi apakah semua pintu sudah dikunci.
c. Membaca buku sambil mencamil setengah kotak biskuit coklat.
Hmm... bukan biskuit coklat. Tapi keripik kentang. Beda kan? Biskuit coklat pasti berkalori lebih tinggi dari keripik kentang kan? Ok, kita lihat hasilnya.
Jika jawaban anda lebih banyak C, maka anda adalah orang yang tidak terlalu mementingkan penampilan fisik. Kemungkinan besar anda adalah seorang yang kelebihan berat badan. Tidak masalah bila celana jeans yang baru anda beli 3 bulan yang lalu tidak lagi muat. Menurut anda, hal yang terpenting dari seseorang adalah otaknya. Percumah memiliki penampilan yang seperti Nicole Kidman tapi mempunyai otak yang tidak lebih baik dari jamur payung. Tapi bukankah akan lebih baik bila seseorang mempunyai otak yang cemerlang sekaligus penampilang yang memikat? Mungkin sudah waktunya untuk anda untuk lebih mementingkan penampilan anda. Sedikit mengurangi makan makanan berlemak akan membuat anda lebih sehat, sekaligus membantu anda mendapatkan penampilan yang ideal.
Huh! Siapa bilang gemuk itu sama dengan penampilan yang tidak ideal? Orang yang membuat kuis ini pasti terlalu banyak nonton Fashion Tv. Media memang berpengaruh besar dalam menentukan apa yang ideal dan yang tidak ideal. Bukan barang baru. Gadis-gadis anoreksia yang tulangnya lebih menonjol daripada payudara Pamela Anderson adalah ideal. Dan Queen latifah atau Dewi Huges adalah contoh badag bercula satu yang akan segera punah. Cogito ergo sum. Saya berpikir, karena itu saya ada. Bukannya saya berpenampilan seperti Mila Jovovich, maka saya ada. Lagi pula orang tidak membuang uang Rp 30.000 hanya untuk di beri tahu hal yang dia sudah tahu: bahwa dia gemuk.
Ok, aku memang tidak benar-benar membeli majalah ini. Aku hanya mengambilnya di gudang penyimpanan yang berisi majalah-majalah lama. Aku bekerja sebagai produser di sebuah radio wanita di kota ini. Dan untuk referensi, radioku berlangganan beberapa majalah wanita. Aku sendiri disibukkan oleh beberapa acara yang kuproduseri. Salah satunya adalah acara peak listeners, "10 things..." yang berisi 10 tips, informasi ataupun hanya hal-hal ringan dan menghibur tentang 10 hal yang disukai atau di benci tentang sesuatu. Dan penyiar yang cukup beruntung--atau tidak beruntung, mengingat aku adalah seorang yang perfeksionis dan galak sebagai produser--adalah Mella yang sudah dua tahun ini selain bekerja sama denganku juga menjadi sahabat terdekatku. Banyak orang yang bingung mengapa kami bisa begitu dekat bersahabat. Tapi kami punya banyak teori mengenai hal ini. Kami memperkirakan persahabatan kami didasari oleh selera pakaianku yang payah dan selera pakaiannya yang luar biasa sophisticated. Atau mungkin karena aku yang pendiam dan tertutup, dan dia yang selalu riang gembira dan hobi mengoceh di segala suasana. Mungkin juga karena selera humorku yang sarkastik dan selera humornya yang lugas. Bisa juga karena aku yang seorang plagmatis-melankolik, dan dia adalah seorang sanguin sejati. Intinya persahabatan kami di dasari oleh segala hal yang bertolak belakang di diri kami yang justru saling melengkapi. Sama seperti dalam pekerjaan, aku seorang produser, dan dia adalah penyiarnya. Aku busur panah, dan dia anak panahnya.
"Nek, kan udah gue bilang kalo celana bahan tuh nggak cocok dipake ama converse" kepala Mella sudah melongok di atas kubikelku yang kecil mungil.
Aku tersenyum geli mengingat bagaimana Mella selalu berusaha membuatku berpakaian lebih baik.
"Jeans gue abis Mel. Lo ga inget ini musim ujan? Jeans gue jadi nggak kering semua" jawabku sambil memasukkan majalah yang kupegang tadi ke dalam laci.
"Ya maksud gue, kalo ga ada jeans yang bisa dipake, mbok ya conversenya di istirahatin sebentar. Ganti ama slipper yang kemaren baru lo beli di mphosis. Slipper tuh bukan pajangan, nek. Mesti dipake juga sekali-kali" sungut Mella sambil mencomot kacang M&M dari toples Morning Gloryku.
"Nggak, nggak! Gue nggak mau jadi nggak nyaman make slipper cuman demi dapetin penampilan yang menurut gue kayak kebo make egrang yang pada akhirnya cuman membuat gue anyang-anyangan" kataku sambil memelototinya.
"Ya... ya.. terserah elo deh mau make apaan. Elo lagi PMS yah? Atau gara-gara tadi pagi nggak sarapan?"
"Yah, kekurangan karbohidrat emang bisa bikin gue cepet naik darah. Soalnya ga ada yang bisa nyumbat aliran darah ke otak" kataku sambil tertawa. "Makan yuk" ajakku sambil menyambar tas selempang hitamku.
"Lo nggak bisa yah sehari aja nggak make warna item? Pink kek sekali-kali.."
"Yeah... dan gue bakalan jadi Britney Spears Wannabe? Lagian kan lo sendiri yang bilang kalo warna gelap khususnya item tuh bikin orang jadi keliatan lebih kurus?"
"Tapi kalo setiap hari item mulu malah bikin orang jadi kaya Dukun wannabe tauk..."
Dan kamipun melenggang ke tempat makan siang sambil terus berdebat.
"Ke Cafe Hijau aja. Salad di situ kan enak"
"Nggak ah. Meat Corner aja. Beef carbonaranya...hhhmmm...juicy"
"Ihhh... lemak!"
"Ihhh... Kambing!"
............
............
"By the way, lo tau nggak cafe mana yang nyediain bison panggang, Mel?"
>>>Bersambung<<<